Padang, suarakejaksaan.com – Terdesak oleh pertanyaan wartawan, Kepala Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS SV) Sumatera Barat tuding ada yang menjual data keluar. Pernyataan ini langsung diungkapkan oleh Median, Kasatker OP BWS SV Sumbar kepada wartawan saat menerima wawancara eksklusif, Kamis, 22 Mei 2025 di ruangan rapat. Median tidak mengatakan tudingan tersebut kepada siapa.
Berawal saat pertemuan wawancara terkait kegiatan OP BWS SV Sumbar tahun anggaran 2024. Tim yang mendapatkan data RKA-KL OP SDA Fisik 2024 melakukan upaya konfirmasi kepada pihak OP BWS SV untuk mempertanyakan realisasi, apakah kegiatan dalam perencanaan terlaksana secara maksimal atau tidak.
Sebab menurut data yang diperoleh oleh tim dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padang, anggaran OP BWS SV tahun 2024 terealisasi sebanyak Rp 189.000.000.000,00 dari anggaran rencana Rp 190.000.000.000.00. Namun dikarenakan pihak OP BWS SV Sumbar kurang merespon upaya konfirmasi dari wartawan, karena penasaran tim melakukan investigasi ke lapangan untuk membuktikan realisasi kegiatan.
Setelah dilakukan peninjauan pada beberapa titik lokasi rencana kegiatan, tim menemukan beberapa keambiguan terkait pelaksanaan kegiatan OP tersebut.
Selanjutnya tim tetap berupaya melakukan konfirmasi dengan pihak BWS SV dengan permintaan untuk menghadirkan pihak Satker OP yang pada akhirnya tim diterima untuk lakukan wawancara langsung.
“Saya terus terang, ada yang menjual data keluar. Itu yang kita sayangkan, yang namanya anggaran, yang terbuka yang mana, yang tertutup yang mana. Nah, yang tertutup ini bisa menimbulkan keresahan masyarakat,” ujar Median.(22/05)
“Bapak dapat data ini data awal gitu, tidak valid untuk verifikasi pekerjaan kami. Kalau Bapak paksakan itu dengan ini kan gak sinkron, karena Bapak selalu pakai data ini,” imbuhnya menambahkan.
Bahkan Median sempat mengungkapkan jika punya hutang. Namun dalam hal ini Median tidak menjelaskan hutang tersebut, hutang apa atau hutang siapa.
“Seperti yang tadi Bapak bilang, ini harus croschec juga, apakah dalam rangka operasi rutin, pemeliharaan rutin, atau pemeliharaan berkala, atau dia punya hutang,” ungkap Kasatker OP.
“Jangan terlalu diketahui seluruhnya, kalau seandainya ada pekerjaan, nah kemaren ini belum selesai perlu kita rapikan lagi,” kata Median kepada tim.
Satker OP BWS SV Sumbar memiliki 3 kegiatan, operasi rutin, pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala.
Selama wawancara dilakukan, pihak BWS SV Sumbar terkesan berbelit-belit menjawab pertanyaan. Pihak BWS SV Sumbar tetap mengarahkan pembahasan terkait operasi rutin, seperti jumlah petugas lapangan dan gaji petugas.
Pihak BWS SV Sumbar tidak memberikan jawaban pasti terkait kegiatan pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala. Selain itu pihak BWS SV Sumbar tidak bersedia menghadirkan bukti dokumentasi pekerjaan.
Sampai saat berita ini ditayangkan, pekerjaan Satker OP BWS SV Sumbar masih belum ada kejelasan yang valid.
Dalam hal ini tim wartawan menyatakan tetap melanjutkan investigasi terkait kegiatan Satker OP BWS SV Sumbar untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan yang menggunaan uang negara.(JJ)
Komentar