oleh

Pekerjaan Dilaksanakan Setelah Ditinjau Wartawan, Dugaan Aroma Fiktif Semakin Terasa

Padang, suarakejaksaan.com
Dugaan kegiatan fiktif pada Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS SV) semakin terasa. Terbukti pasca wartawan meninjau langsung ke lokasi.

Sebelumnya wartawan mendatangi lokasi kegiatan Satker OP BWS SV Sumbar tahun anggaran 2024 pada 10 November 2024 dan melihat kondisi Embung Batu Anyuik di Jorong Batang Pagu, Nagari Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan dengan anggaran sebesar Rp 350.000.000 untuk kegiatan pemeliharaan berkala. Saat dilokasi, terlihat Embung dipenuh sedimen dan rumput yang tebal dan tinggi. Plang nama Embung juga sudah rusak dan terdapat sambungan las yang banyak lepas.

Tidak hanya pemeliharaan berkala, Satker OP BWS SV Sumbar juga memiliki kegiatan pemeliharaan rutin di Embung Batu Anyuik senilai Rp 35.000.000. Kedua kegiatan tersebut dikerjakan secara swakelola oleh Satker OP BWS SV Sumbar. Informasi kegiatan ini dapat dilihat secara terbuka pada Sistem Rencana Umum Pengadaan (Sirup) di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal ini sempat dipertanyakan saat wawancara langsung dengan pihak BWS SV Sumbar oleh tim wartawan.
Namun jawaban yang disertai dengan penjelasan tetap tidak didapat

“Dana anggaran tahun 2024 sudah terkunci dengan pergantian tahun, tahu-tahunya Januari 2025 ada pekerjaan di Solok Selatan. Nah anggarannya dari mana ? Termasuk pekerjaan di Danau Maninjau,” tanya Arya salah seorang tim.(22/5)

Midian Wahyu Tukuboya, ST, MT, Kepala Satker OP BWS SV Sumbar tidak mau menjelaskan alasan pekerjaan dilaksanakan setelah pergantian tahun tersebut. Anehnya lagi pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah wartawan yang sebelumnya sempat meninjau ke lokasi dan mengetahui kalau kegiatan pemeliharaan berkala dan pemeliharaan rutin di Embung Batu Anyuik tidak dikerjakan.

“Saya bisa pastikan pekerjaan itu dilaksanakan. Apalagi yang di Maninjau, karena yang di Maninjau kita ada pendampingan dari BPKP,” ujar Midian meyakinkan tim wartawan.(22/5)

Bahkan Kepala Satker OP, Midian untuk meyakinkan tim wartawan sempat menyatakan bahwa pusat harus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke lapangan.

Terkait dengan seluruh kegiatan Satker Operasi dan Pemeliharaan BWS SV Sumbar, tim wartawan yang melakukan investigasi berharap pihak-pihak aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti berita ini sesuai dengan kewenangannya agar penggunaan keuangan negara dapat terlaksana secara transparansi dan akuntabilitas. Tim wartawan akan tetap melakukan investigasi pada kegiatan Satker OP dilokasi yang berbeda.(JJ)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *