oleh

Dirut jadi Tersangka, Ini Sejarah Waskita Karya yang Banyak Bangun Gedung Populer di Indonesia

logo Waskita

 

Suarakejaksaan.Com –  Jakarta, Nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Waskita Karya (Persero) Tbk. kini menjadi sorotan publik. Belum lama ini, Kejagung menetapkan Direktur Utama PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono alias DES, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

DES yang menjabat sejak Juli 2022 hingga saat ini, terjerat kasus dugaan korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya dan anak usahanya, PT Waskita Beton Precast.

Lantas, seperti apa sejarah Waskita Karya sejak berdiri hingga sekarang? Simak uraiannya berikut ini.

Sejarah Waskita Karya
Mengutip laman waskita.co.id, PT Waskita Karya (Persero) Tbk didirikan pada 1 Januari 1961. Perusahaan di bidang konstruksi ini awalnya dioperasikan oleh Belanda dengan nama Volker Aannemings Maatschappij N.V. Perusahaan itu kemudian diambil alih melalui Keputusan Pemerintah No. 62 Tahun 1961.

Pada awal beroperasi, Waskita banyak berpartisipasi dalam pekerjaan pengerukan, irigasi, reklamasi, dan pelabuhan. Sejak 1973, status badan hukum perusahaan ini berubah menjadi Persero sehingga perusahaan mulai mengembangkan sayap sebagai kontraktor umum, seperti pembuatan jalan, jembatan, pabrik pengolahan limbah, pembangunan bandara, dan industri lainnya.

Waskita juga turut mengolaborasikan teknologi canggih dalam setiap pengerjaan proyek sejak 1980. Alih teknologi dilakukan melalui kerja sama bisnis dengan perusahaan asing. Pencapaian pembangunan yang dianggap paling membanggakan ialah beroperasinya Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta.

Bangunan Populer yang Dibangun Waskita Karya
Di awal 1990-an, Waskita menyelesaikan beberapa pembangunan gedung, seperti BNI City, Gedung Perkantoran Bank Indonesia, Hotel Shangri-La, Menara Graha Niaga, Menara Plaza Mandiri, dan sejumlah apartemen bertingkat di kawasan Jakarta serta kota-kota besar lainnya.

Tak hanya itu, Waskita juga turut andil dalam pembangunan sejumlah jembatan panjang dan jalan layang dengan sistem kantilever, antara lain Jembatan Rajamandala, Jembatan Barelang IV, Jembatan Rantau Berangin. dan pembuatan jalan layang Pasteur – Cikapayang – Surapati.

Pada November 1995, Waskita Karya memperoleh sertifikat ISO 9002:1994 sebagai pengakuan internasional terhadap Sistem Manajemen Mutu. Melalui sertifikat itu, menjadi titik awal Waskita menuju persaingan global. Selanjutnya, pada November 2009, perusahaan kembali mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk pemutakhiran sistem.

Anak Usaha Waskita Karya
Waskita Karya menjadi induk dari beberapa anak perusahaan di bidang konstruksi termasuk properti, hunian, hingga jalan bebas hambatan (tol). Berikut deretan entitas anak usaha perusahaan Waskita baik konsolidasi maupun non-konsolidasi.

1. PT Waskita Beton Precast Tbk.

2. PT Waskita Karya Realty

– PT Waskita Modern Realti

– PT Waskita Fim Perkasa Realti

– PT Hotel Karya Indonesia

3. PT Waskita Karya Infrastruktur

– PT Waskita Sangir Energi

– PT Waskita Wado Energi

4. PT Waskita Toll Road

– PT Trans Jabar Tol

– PT Waskita Sriwijaya Tol

– PT Tol Teluk Balikpapan

– PT Pemalang Batang Toll Road

– PT Waskita Bumi Wira

– PT Cimanggis Cibitung Tollways

– PT Waskita Transjawa Toll Road

– PT Trans-Jawa Paspro Jalan-Tol

– PT Hutama Marga Waskita

– PT Citra Karya Jabar-Tol

– PT Citra Waspphutowa

– PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

5. PT Prima Multi Terminal

6. PT PP Sinergi Banjaratma

7. PT Jasamarga Jogja Bawen

8. PT Jasamarga Gedebage Cilacap.

 

Source : tempo.co