oleh

Ada Apa dibalik Raibnya Icon Simpang Empat Napar ke Padang Kaduduak ?

Foto Satelit: Tugu dan Lampu Higth Mass Simpang empat Napar (ist)

Payakumbuh.suarakejaksaan. Sepertinya masyarakat Kelurahan Napar tersinggung serta kecewa atas kebijakan sepihak Pemko Payakumbuh, tanpa ” Ba Bi Bu ” pindahkan Hight Mass/ Icon tugu di Simpang Empat Napar, Senin, 22/11 lalu.

Setidaknya ketersinggungan serta kekecewaan masyarakat Kelurahan Napar Kec. Payakumbuh Utara yang dihuni 2865 jiwa ( 856 KK), yang diwakili, John Ricardo, selaku Ketua LPM ( Lembaga Peberdayaan Masyarakat) yang didampingi Sovia Yoni, Sekretaris LPM serta Yopi Putrawan, tokoh pemuda setempat kepada awak media, Senin, 29/11.

Mewakili masyarakat Kelurahan Napar, John Ricardo, sebutkan mereka merasa tersinggung serta kecewa kebijakan Pemko Payakumbuh, diakhir masa jabatan Walikota Riza Falepi adalah sikap ” Blunder “.

Pasalnya, telah melecehkan masyarakat Kelurahan Napar, atas pembongkaran Tiang Lampu Hight Mass, sekaligus Tugu Persimpangan Jalan Tan Malaka ( Kel.Napar ), Senin, 22/11 lalu disebutkan dilakukan Dinas PUPR dan dipindahkan ke depan BPBD Kota Payakumbuh ( Padang Kaduduak ), tanpa pemberitahuan serta azaz musyawarah dengan masyarakat setempat.

Ditegaskan John Ricardo, pasca pembongkaran Tiang Lampu Hight Mass/ Tugu Simpang Empat Jalan Raya Tan Malaka itu, dari penelusurannya ternyata tidak ada pemberitahuan/ informasi baik kepada Camat, Lurah, LPM, Karang Taruna serta masyarakat setempat, ujar Pengusaha muda transportasi kota Gelamai itu.

Padahal, apa maksud di bongkarnya Tiang Lampu Hight Mass/ Tugu Simpang Empat Napar, menurut John sangat membantu menekan tingkat kecelakaan sejak dibangunnya pada tahun 2005 ( Era Walikota Yoserizal Zain ), atas inisiasi Wakil Rakyat, Abdul Khair dari Partai Golkar kala itu.

Ditempat terpisah, Kadis PUPR Kota Payakumbuh, Muslim Tanjung, ST yang berhasil dimintakan tanggapannya via WhatsApp, terkait gonjang ganjing warga Kelurahan Napar atas raibnya Tiang Lampu Hight Mass/ Tugu Simpang Empat Jalan Raya Tan Malaka, disebutkan dipindahkan ke depan BPBD Padang Keduduak, Senin, lalu oleh Dinas PUPR Payakumbuh, ”
Kita sudah sampaikan ke instansi kecamatan dan kelurahan.

Dalih Muslim, hal itu dipindahkan, karena sudah sering memakan korban.. kendaraan menabrak tiang, karena jalan sempit. Sementara di lokasi baru juga sangat dibutuhkan, karena Padang Kaduduak sebagai daerah pertumbuhan baru sangat membutuhkan.

Sedangkan penerangan di Simpang Napar, kita ganti dengan pencahayaan yang sama berada disudut pada 4 titik

Ketika didesak apakah pemindahan Tiang Lampu tersebut, menurut Muslim, ” kami tantu tidak mungkin, memberitahu seluruh masyarakat, tapi hanya pihak pemerintah dibawah.

Tidak ada hubungan tiang dengan lampu jalan. Justru kita lebih mengamankan pengguna jalan, dari kejadian kecelakaan lalu lintas. Dan itu bukan menyelamatkan orang Napar saja, tapi seluruh pengguna jalan.

Muslim membantah, bahwa lampu jalan tersebut adalah Icon , tapi hanya sebatas penerangan. Sementara kalau terjadi kecelakaan kami yang akan bermasalah.

Lanjut Muslim, tabrakan, sudah terhitung kali kejadiaannya, memang belum ada yang meninggal dunia. Hal itu dikhawatirkankan bisa terjadi kecelakaan lebih parah

Kegelisahan Rahmadi Aziz, tokoh muda Kelurahan Napar di perantauan, setelah mendapat informasi dilakukannya pembongkaran Tiang Lampu High Mass, sekaligus adalah Icon masyarakat setempat, kepada awak media, sampaikan keresahan serta kesal,” Saya selaku warga Napar dirantau mohon kepada pemko untuk mengganti Atau memasang kembali tiang lampu yang ada di simpang empat Napar tersebut. Soalnya setahu saya warga dan tokoh masyarakat tidak ada pemberitahuan dari pihak pemko. Kalaupun Padang Kaduduk membutuhkan lampu kenapa tidak dianggarkan kan lagi, kok yanh sudah ada malah dibongkar..kami merasa kecewa dibongkarnya tiang lampu yang sudah ada, demikian ungkap Ad, demikian panggilan akrabnya.( eb )