Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyatakan Puspenkum menjadi garda terdepan menjaga citra institusi kejaksaan. Pernyataan itu disampaikannya saat menerima kunjungan FISIP Universitas Kristen Indonesia, Jumat (13/6/2025).
Menurut Harli, Puspenkum berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Upaya itu diwujudkan melalui penyediaan kanal informasi publik yang mudah diakses.
Ia menjelaskan kanal tersebut mencakup media massa, media sosial, dan kegiatan penyuluhan hukum. Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan edukasi tentang peran Kejaksaan.
“Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) mempunyai tagline Modern, Humanis, Kolaboratif, dan Aksesibilitas,” ujar Harli menegaskan.
Kepala Subbidang Kehumasan Kejagung Andrie Wahyu Setiawan menambahkan efektivitas humas bergantung pada komunikasi publik. Ia menjelaskan komunikasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Menurut Andrie, metode langsung mencakup siaran pers, konferensi pers, dan talk show. Selain itu ada juga doorstop interview dan kegiatan penyuluhan.
Sementara, komunikasi tidak langsung dilakukan lewat grup WhatsApp, media sosial, dan keterangan tertulis. Kasubid Hubungan Antar Lembaga Pemerintah Lilik Haryadi mengatakan Kejaksaan harus aktif mengambil momentum publikasi.
Ia mencontohkan berbagai program seperti Jaksa Masuk Pesantren dan Jaksa Masuk Kampus. Lilik menilai kreativitas sangat dibutuhkan dalam publikasi institusi Kejaksaan.
Ia menyebut teknologi harus dimaksimalkan untuk menjangkau masyarakat luas.Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UKI, Melati Tobing menyebut kunjungan ini bertujuan menambah wawasan praktis.
Kegiatan ini memberi gambaran nyata tentang kerja kehumasan di Kejagung. Kunjungan edukatif tersebut diikuti 70 orang peserta, terdiri atas mahasiswa dan perwakilan akademik Ilmu Komunikasi UKI.
****